Lukisan Mural Khas Warga RW 01 Kp. Margamulya

Margamulya - Mudah kita temukan di setiap wilayah tertentu yang terdapat dinding-dinding berupa tembok apa 'pun itu, jejak vandalisme selalu terlihat.

kupang.tribun.news

Dari contoh gambar di atas, para wargi sudah bisa mengartikan apa itu Vandalisme.
Kami 'pun mengutip dari Wikipedia, Vandalisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah "perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya (keindahan alam dan sebagainya)" atau "perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas".

Contoh kecilnya dapat warga lihat berupa coret-coretan dinding tembok yang tidak sedap dipandang.
Aksi vandalistis ini 'pun tidak terarah karena aksinya yang senyap. Terkadang kita tidak ada yang tahu kapan dikerjakan maupun siapa pelakunya.

Ada yang menilai, aksi vandal ini terjadi karena minimnya ruang kreatif.

Sebagai warga khususnya RW 01 Kp. Margamulya, semua coretan yang tidak sedap dipandang mata itu dapat dilihat sebelumnya pada dinding-dinding tembok yang mengitari Lapangan Bumi Putera. Iya kan?

Mengenai hal tersebut, sebenarnya pemuda-pemudi RW 01 yang tergabung dalam organisasi besar Karang Taruna Mandiri sudah merencanakan pengindahan dinding-dinding tersebut pada tahun 2017 kemarin yang dimotori oleh Bidang Lingkungan Hidup.

Baru tahun 2018 'lah tepatnya di bulan Juli, bekerja sama dengan kepengurusan RW dan warga RW 01, rencana pengindahan dinding (tembok) sepanjang jalan Margamulya itu terlaksanakan hingga dinding perbatasan RW 19 (Kp. Goyang).

Pengindahan dinding-dinding tembok ini dilakukan dengan berupa seni Mural, yaitu sebuah seni lukis dinding baik berupa gambar maupun tulisan yang memiliki makna tersendiri.

Jalan Margamulya, telah menampilkan karya-karya mural hasil pemuda yang kini menjadi wajah baru di kawasan itu bagi pengendara maupun pejalan kaki.

Pemuda RW 01 melukis mural yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari maupun objek yang terdapat di sekitar wilayah bahkan endors-endors tertentu yang ingin dibuatkan mural.

Mural yang kini terpampang di dinding tembok Lapangan Bumi Putera ini menarik perhatian dari orang-orang yang melewatinya untuk berfoto hingga orang-orang yang sengaja datang untuk melihat sendiri hasil karya muralis pemuda dan warga RW 01 itu.

Dengan adanya mural, diharapkan dapat memberikan makna yang lebih dalam di kota-kota besar khususnya di kalangan muda.

Kami ingin yang jelek-jelek kelihatan jadi lebih enak dipandang. Soal kekhawatiran kreasi kami dihancurkan, misalnya dicorat-coret atau ditimpa kelompok lain mungkin itu sebagian dari resiko.
Kalau habis berkarya terus dirusak, ya sudah. Suatu saat kami bikin lagi.

Kami menganggap membuat lukisan baik berupa gambar maupun tulisan untuk menutupi dan mempercantik tembok dinding sekitaran Lapangan Bumi Putera yang dulu penuh corat-coret merupakan wujud ekspresi positif.